Wednesday, 16 January 2013

Manfaat Olahraga Sepak Bola

Pada zaman ini orang-orang kadang melupakan olahraga. Solusi olahraga yang mudah, murah, dan simpel adalah sepakbola. Sepakbola adalah permainan yang seru dan menegangkan yang meningkatkan adrenalin. Ternyata bermain sepak bola tidak hanya sekedar hobi masyarakat awam yang mengidolakan para bintang piala dunia, tetapi olahraga ini juga telah menjadi sorotan para ilmuwan cerdas.



Sepakbola mungkin mempunyai manfaat kesehatan yang tidak ada dalam olahraga yang lain seperti berikut :
1.   Membangun dan Memperkuat Otot. Bermain sepak bola dapat membantu membangun dan memperkuat otot, khususnya otot kaki, paha, perut, dan dada. Dan, membangun serta membentuk otot merupakan cara tepat untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan juga dapat membantu meningkatkan kinerja atletik.
2.    Menjadikan Anda Lincah & Fleksibel. Saat bermain bola, Anda dituntut untuk bergerak ke sana ke mari dengan begitu cepat. Nah, gerakan cepat saat bermain sepak bola itu akan membantu Anda menjadi lebih lincah dan fleksibel. Kaki, dada, dan lengan akan menjadi lebih fleksibel.
3.    Mengontrol Berat Badan. Dapat dipastikan bahwa Antakkan pernah menemui pemain atau seseorang yang hobi dan rutin bermain sepak bola memiliki badan yang gemuk. Hal itu disebabkan karena jenis olahraga ini dapat membantu mereka kehilangan sejumlah besar lemak di tubuh melalui proses pembakaran kalori dan lemak. Karenanya, sepak bola tampaknya bisa jadi pilihan bagi Anda yang bermasalah dengan berat badan.
4.    Kebugaran Kardiovaskular dan Aerobik. Dalam sepak bola, seorang pemain dituntut untuk terus berlari mengejar bola selama 90 menit. Dan, berdasarkan riset ilmuwan dari  University Kopenhagen yang dipublikasikan dalam Scandinavian Journal of Medicine and Science in Sports, ternyata hal itu sangat bermanfaat dalam meningkatkan kebugaran kardiovaskular dan aerobik. Dalam kajiannya, Jens Bangsbo dan rekannya sesame ilmuwan meminta seorang wanita yang sebelumnya tak pernah bermain sepak bola untuk mencoba sepak bola dua kali seminggu selama satu jam. Hasilnya, ditemukan bahwa ada perbaikan yang signifikan dalam pengambilan oksigen maksimal, peningkatan kecepatan lari, dan daya tahan.
Prof.Peter Krustrup dan Prof.Jens Bangsbo dari University of Copenhagen memimpin proyek penelitian sepak bola skala besar yang beranggotakan 50 ilmuwan dari 7 negara. Para ilmuwan tersebut menganalisa manfaat olahraga ini dalam aspek psikologi, sosiologi, dan kesehatan medis. Proyek yang berjalan selama 3 tahun itu mencakup beberapa studi pengembangan pada berbagai kelompok pria, wanita dan anak-anak. Mereka juga membuat riset perbandingan dengan cabang olah raga lari. 

Setelah melakukan observasi dampak fisik sepak bola pada para relawan non atlit berusia antara 9 hingga 77 tahun, para ilmuwan sampai pada kesimpulan bahwa sepak bola menghasilkan efek kesehatan dan kebugaran dalam skala luas. Hasil dari riset ini dipublikasikan dalam Scandinavian Journal of Medicine and Science in Sports dan diberi judul "Football for Health". Riset ini terdiri dari 14 tulisan ilmiah dari proyek penelitian sepak bola tahun 2010.

Menurut Peter Krustrup, pelatihan sepak bola yang dilakukan selama 2-3 jam per minggu itu terbukti telah meningkatkan ketahanan jantung, otot tulang belakang dan metabolisme tubuh. Hasil ini merata pada  semua kelompok usia, jenis kelamin dan tingkat kemahiran bermain sepak bola.

Professor Jens Bangsbo menambahkan bahwa dampak positif ini dapat bertahan dalam kurun waktu yang lama walaupun frekuensi bermain dikurangi hingga satu jam perminggu. Olahraga yang seru ini juga mengurangi resiko penyakit jantung dan patah tulang. Ia juga merekomendasikan terapi pelatihan sepak bola pada penderita hipertensi. Sepak bola terbukti sangat efektif untuk mengurangi resiko penyakit dibandingkan dengan olahraga lari.

Kedua ilmuwan tersebut sepakat bahwa olahraga ini sangat baik dilakukan oleh semua umur. Penelitian selanjutnya akan dikembangkan untuk memahami apa yang menyebabkan sepak bola memiliki manfaat yang sangat positif bagi kesehatan, termasuk seberapa baik sepak bola meningkatkan kesehatan jantung anak-anak dan manfaat apa yang dapat di petik oleh para penderita diabetes dan kanker dari olahraga sepak bola.
Secara umum olahraga sepak bola memang belum familiar dilakukan oleh wanita Indonesia.
Namun, siapa bilang olahraga ini hanya monopoli pria? Anda tentu setuju, dengan maraknya informasi dan berita piala dunia yang diberitakan lewat media pada akhirnya akan membuat kaum Hawa juga mencoba melirik cabang olah raga ini. Dan  sepak bola bagus untuk diet. Berdasarkan perbandingan riset yang dilakukan pada kaum wanita dalam cabang olahraga lari dan sepakbola, didapatkan perbedaan hasil yang jauh berbeda dalam hal cara interaksi mereka. Para pelari lebih terfokus pada diri sendiri , sementara pemain sepakbola melihat diri mereka sebagai bagian dari tim.  Bahkan, pada saat masa riset berakhir, banyak dari mereka yang masih bermain sepakbola dan bergabung dengan tim sepak bola putri di kota mereka. Sebaliknya tidak banyak relawan pelari yang masih melanjutkan aktivitas mereka dalam klub olahraga lari setempat.

Menurut Prof. Laila Ottesen, hal yang paling penting adalah perbedaan interaksi sosial dan kreativitas antar kedua kelompok olahraga tersebut. Para pelari lebih terfokus pada pencapaian pribadi mereka untuk menurunkan berat badan dan hidup lebih sehat sementara para pemain sepak bola lebih berkomitmen pada aktivitas kelompoknya, kesenangan yang diperoleh ketika bermain bersama dan belajar untuk tidak merendahkan rekan satu timnya. Dengan bermain sepakbola, selain sebagai sarana olahraga, anda juga dapat belajar kerja tim dan menambah banyak sahabat.
Kesimpulan :
Prof.Peter Krustrup dan Prof.Jens Bangsbo dari University of Copenhagen memimpin proyek penelitian sepak bola skala besar yang beranggotakan 50 ilmuwan dari 7 negara. Setelah melakukan observasi dampak fisik sepak bola pada para relawan non atlit berusia antara 9 hingga 77 tahun, para ilmuwan sampai pada kesimpulan bahwa sepak bola menghasilkan efek kesehatan dan kebugaran dalam skala luas. Menurut Peter Krustrup, pelatihan sepak bola yang dilakukan selama 2-3 jam per minggu itu terbukti telah meningkatkan ketahanan jantung, otot tulang belakang dan metabolisme tubuh. Professor Jens Bangsbo menambahkan bahwa dampak positif ini dapat bertahan dalam kurun waktu yang lama walaupun frekuensi bermain dikurangi hingga satu jam perminggu. Olahraga yang seru ini juga mengurangi resiko penyakit jantung dan patah tulang. Ia juga merekomendasikan terapi pelatihan sepak bola pada penderita hipertensi. Berdasarkan perbandingan riset yang dilakukan pada kaum wanita dalam cabang olahraga lari dan sepakbola, didapatkan perbedaan hasil yang jauh berbeda dalam hal cara interaksi mereka. Dengan bermain sepakbola, selain sebagai sarana olahraga, anda juga dapat belajar kerja tim dan menambah banyak sahabat.

0 comments:

Post a Comment