Hai, kayaknya gua udah lama gak update postingan di blok. Hehehe abisan sibuk sih banyakan ulangan + tugas.
Yaudah langsung masuk ke topik aja, jadi hari ini gua mau bahas tentang Sejarah Gong Xi Fat Choi. Rencana gua mau nulis pas hari sin chia cuma lupa, yah telat 2 hari gapapa lah ya.
Gong Xi Fat Choi dalam pandangan masyarakat tionghoa adalah sebuah
tradisi yang kurang lebih hampir berusia dua ribu enam ratus tahun.
persisnya tahun ini orang-orang tionghoa merayakan tahun ke dua ribu
lima ratus limapuluh sembilan. yap, betul sekali, Gong Xi Fat Choi
adalah perayaan tahun baru bagi bangsa tionghoa dan keturunannya. bangsa
tionghoa yang ada di Indonesia adalah generasi ketiga sampai kelima
dari bangsa cina pertama yang memasuki Indonesia. rata-rata mereka
memasuki Indonesia melalui jalur perdagangan. meski beberapa diantara
mereka berprofesi sebagai petani.
Pada awalnya sejarah Gong Xi Fat Choi adalah awal tahu dimulainya
musim semi. dahulu jauh di daratan tiongkok sana, para petani biasa
menandai tahun baru dengan awal hadirnya musim semi. Musim semi menurut
mereka identik dengan harapan, rezeki, dan semangat baru. kenapa? Tak
lain dan tak bukan adalah karena musim semi pada waktu itu adalah awal
tumbuhnya padi dan awal dimulainya sebuah siklus yang tak henti. Pada
masa itu waktu padi tumbuh sampai bisa dipanen adalah satu tahun penuh. Dorongan alami itulah yang membuat mereka kemudian menetapkan musim semi
adalah awal tahun baru.
lalu kenapa Gong Xi Fat Choi identik dengan hewan-hewan? Seperti
misalnya tahun ini, mereka percaya bahwa tahun ini adalah tahun tikus
tanah. darimanakah asalnya?
tentang karakter hewan dalam tahun baru cina ini. Itu bersumber dari
dua belas karakter dasar manusia yang kemudian terwujud dalam dua belas
karakter hewan itu. Tentu saja karakter manusia itu disesuaikan dengan
karakter hewan. Alasannya adalah manusia belum mampu menemukan makhluk
lain yang dianggap sebagai representasi dari sifat-sifat manusia. nah
makanya keduabelas karakter hewan itu dianggap bisa mewakili
karakter-karakter dasar manusia. Bisa jadi ini adalah cabang atau dasar dari ilmu psikologi modern,
ilmu tentang jiwa manusia. Tapi karena pada waktu itu teknologi belum
secanggih sekarang dan ilmu psikologi belum ada. Maka dibuatlah kedua
belas shio itu. Ini juga menunjukkan ketinggian budaya masyarakat cina
kuno yang sudah memikirkan tentang manusia, sementara masyarakat lainnya
mungkin masih berkutat dengan perebutan kekuasaan, ekspansi, dan
pemberontakan internal. Lalu apa pula itu unsur api, air, tanah, udara dan lainnya yang selalu melingkupi karakter hewan-hewan tersebut?
Unsur-unsur tersebut adalah pelengkap karakter dasar yang telah ada.
dalam perhitungan cina, setiap tahun itu selalu mengandung unsur-unsur
tertentu. Contohnya adalah indonesia yang lahir dan merdeka di tahun
1945. Pada tahun itu unsur yang kuat melingkupi Indonesia adalah air dan
kayu. Nah jika seseorang mau maju, berkonsentrasilah pada bidang yang
sesuai dengan unsur alamiah pada tubuhnya. Dengan kata lain jika
Indonesia mau maju harusnya fokus di kedua bidang itu. Perkayuan alias
hutan dan perikanan alias air. Sayang hutan kita sudah habis dibalak
secara liar dan dijual ke manca negara, dan perairan kita juga sudah
menyusut akibat ulah singapura yang menguruk lautannya dengan pasir kita
yang dijual (juga) oleh orang kita. Percaya atau tidak garis pantai dan
laut kita termasuk salah satu yang terpanjang di dunia dan (dulunya)
hutan kita sangat rimbun, bahkan WWF pernah menyarankan agar
hutan Indonesia masuk dalam perlindungan internasional karena merupakan
salah satu hutan paru-paru dunia. Sayangnya pemerintah dan politikus
kita justru fokus mencari sabetan sesaat, melakukan pendekatan dengan
cara trading alih-alih investasi. Jika dipandang dari sisi psikologis, unsur-unsur ini sendiri
merupakan penguat karakter binatang tadi dan juga representasi
sifat-sifat manusia. misalnya unsur api yang melambangkan kekuatan,
kemarahan, dan agresivitas. unsur air melambangkan kelembutan, kehalusan
budi pekerti, namun plin-plan karena sering berubah bentuk. Unsur
udara melambangkan kedigjayaan, kehormatan, ketinggian aklak, namun
seringkali sombong. sedang unsur tanah bersifat pasif, menerima,
mengungkung, menyerap, namun seringkali pasrah akan nasib.
Sin chia (kata lain dari Gong Xi Fat Choi) juga sebenarnya telah
bertambah kaya dari segi kebudayaan. tak lain adalah karena ia juga
bersinggungan dengan tradisi agama buddha. Tahun baru yang jatuh
bertepatan dengan musim semi ini juga dianggap mewakili sebagai perayaan
mohon berkah terhadap Dewi Kwan Im. Para pemeluk agama buddha percaya
bahwa dewi kwan im akan memberikan mereka perlindungan dan
mengabulkan harapan mereka. dalam legenda buddha, Dewi Kwan Im adalah
salah seorang kader pengikut setia buddha (sidharta gautama) yang
kemudian berhasil mencapai moksha (kesempurnaan) dalam hidupnya. Dewi
ini sendiri bersifat penuh welas asih, penuh cinta, dan sangat
penyayang. Karenanya tak heran jika dewi kwan im menjadi lebih terkenal
dibanding buddha di dalam lingkungan pengikut buddha sendiri. Kisah dewi
ini sendiri pernah difilmkan dalam sinetron kera sakti (judul bahasa
inggrisnya a journey to the west) yang terkenal pada periode 90-an akhir
dan pernah di re-run di tahun 2000 awal.
Mengenai makanan khas dalam tahun baru cina. biasanya mereka
menyediakan jeruk yang berwarna kuning dan manis, berbagai macam sesajen
berbentuk makanan dan hasil bumi, serta wana merah. Kuning melambangkan
harapan yang baik ditahun mendatang, sedangkan merah melambangkan
semangat dalam mencapai harapan tersebut. lalu sesajen yang banyak
berupa makanan dan hasil bumi mencerminkan karakter dasar dari perayaan
tahunan ini, yaitu tradisi yang berasal dari budaya para petani.
-Sekian-
0 comments:
Post a Comment